Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengemis Tajir Terjaring Razia, Ya Ampun Hartanya...

Sabtu, 26 Maret 2016 – 02:20 WIB
Pengemis Tajir Terjaring Razia, Ya Ampun Hartanya... - JPNN.COM
Data: Radar Semarang/JPG

jpnn.com - SEMARANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang pada pekan lalu menangkap seorang pengemis perempuan. Usut punya usut, pengemis yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dari Kecamatan Genuk itu ternyata kaya.

Kini, pengemis itu masih dititipkan di Panti Rehabilitasi Among Jiwo,  Ngaliyan, Semarang. Kepala Panti Rehabilitasi Among Jiwo Semarang, M. Ridwan mengungkapkan, pengemis kaya itu punya  deposito Rp 140 juta dan tabungan bersaldo Rp 16 juta.

Saat ditangkap, pengemis itu membawa uang tunai Rp 400 ribu.  ”Petugas Satpol PP menemukan sertifikat deposito Rp 140 juta, dan uang tabungan di Bank BNI 46 Sayangan Rp 16 juta,” ujar Ridwan seperti dikutip Radar Semarang.

Pengemis kaya itu juga membawa surat-surat berharga lainnya yang disimpan dalam tas. Di antaranya, sertifikat tanah di daerah Tlogosari, tiga BKPB kendaraan roda dua, serta ATM Bank BNI 46.

”Kalau menurut alamat di KTP di Genuk. Tapi, dia tinggalnya di Jalan Kawung, Tlogosari Kulon. Sertifikat tanahnya seluas 105 meter persegi. Itu atas namanya sendiri. Kalau BPKB motor ada yang nama dia, dan nama orang lain. Mungkin nama anaknya,” kata Ridwan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, uang ratusan juta milik pengemis itu bisa jadi tidak semuanya dari hasil meminta-minta. Sebab, ada juga dari hasil penjualan tanah. Sebab, pengemis itu baru 6 bulan ini menjadi peminta-minta dengan mengamen di jalanan.

“Uang itu dulunya hasil penjualan tanah. Dulu depositonya Rp 300 juta, tapi setelah dirinya pisah ranjang dengan suami, akhirnya uang itu berkurang untuk biaya makan. Dia juga pernah buka usaha jualan ayam goreng penyet, tapi bangkrut karena banyak diutang pelanggannya,” terangnya.

Pengemis tajir yang terjaring operasi di depan SPBU di wilayah Arteri Yos Susarso, Madukoro, Semarang Barat itu memiliki tiga anak. Yang mencengangkan, sekarang tiga anaknya duduk di bangku kuliah. Yakni, di jurusan Bahasa Inggris Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Polines dan Unisbank.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close