Pengkhianatan Konglomerat
Oleh Dahlan IskanHotel 7 Star-nya sendiri tarifnya Rp 5 juta/malam. Tidak terlalu mahal. Dibanding, misalnya, Nihi Sumba di Sumba Barat.
Juga bosnya itu sendiri yang menamakan hotel di jembatan surga itu '7 Star'. Ia tidak mau hotelnya dikategorikan bintang 5. Ia ingin disejajarkan dengan hotel bintang 7 di Uni Emirat Arab. Yang dari jauh sangat indah itu. Mirip layarnya perahu layar itu.
Di dunia ini memang tidak ada lembaga perhotelan yang mau memberi ranking bintang 6. Apalagi bintang 7. Rangking tertinggi adalah bintang 5. Hotel terbaik di New York pun, Astoria, juga bintang 5.
Guo ingin serba hebat. Ia namakan sendiri hotelnya '7 Star'. Waktu jembatan surga itu diresmikan Guo memang masih berumur 37 tahun. Menyala-menyalanya kehidupan seorang laki-laki sejati.
Salah satu yang membongkar skandal kolusinya itu adalah majalah bisnis Caixin. Milik pengusaha Hu Shuli.
Di Tiongkok kebebasan pers sangat dibatasi. Kalau terkait politik.
Namun sangat-sangat bebas. Kalau masalah bisnis. Majalah Caixin rajanya. Paling sering membongkar skandal kolusi di perusahaan swasta. Caixin sangat ditakuti kalangan pengusaha.
Waktu itu Wang Qishan belum menjadi Wakil Presiden. Masih menjabat ketua KPK-nya Tiongkok. Perkara ini ia tangani dengan tuntas. Tidak peduli dengan rumor menakutkan: Guo dibekingi pejabat tinggi dari pusat.