Pengurus PWI Pusat & Panitia HPN 2020 Temui Menhub BKS, Ini Hasilnya
“Dahulu Kalsel punya sumber daya alam kayu, sekarang punya batu bara tetapi semuanya tidak ada industri yang punya nilai tambah. Seharusnya ada nilai tambah yang bisa diusahakan,” katanya.
Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II itu menambahkan, batu bara bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. “Jadi bisa menyuplai ke mana-mana, kita tahu konglomerat batu bara dari sana semua,” sebutnya.
Mengenai pariwisata, BKS juga menunjukkan antusiasmenya. Hanya saja, katanya, anggaran untuk pengembangan pariwisata memang masih terbatas, sehingga Presiden Joko Widodo menempuh jurus lain.
“Kita tidak punya anggaran yang banyak, jadi presiden memang terus mengupayakan Bali baru (pengembangan daerah wisata lainnya, red),” ujarnya.
Adapun soal pelabuhan, BKS menyebutnya bukan hal mudah. Sebab, berbagai pelabuhan yang digadang-gadang mampu menyaingi Singapura justru tak seperti yang diharapkan.
“Banyak orang kita yang masih berpihak ke Singapura. Batam dibunuh, Kuala Tanjung (di Sumatera Utara, red) dibunuh, Tanjung Priok juga dibunuh,” katanya.
Meski demikian BKS setuju dengan ide tentang memperkuat infrastuktur di daerah penyangga ibu kota baru. “Jadi kalau bicara pelabuhan mungkin hanya bisa ngomong, tetapi bahwa jadi penyangga ibu kota negara, boleh,” tegasnya.
Namun, BKS punya tawaran lain, terutama untuk industrialisasi dan pariwisata. Menteri asal Palembang, Sumatera Selatan itu menuturkan, peresmian terminal baru Bandara Syamsudin Noor di Kalsel bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata dan HPN 2020.