Pengusaha Kecelakaan yang Sukses
Senin, 11 Agustus 2008 – 05:34 WIB
Mereka membeli perusahaan-perusahaan yang sudah di ujung tanduk itu dan berada dalam perawatan BPPN –lantas berganti PPA–. Kemudian, mereka menjual perusahaan itu kembali ketika sudah stabil dan menghasilkan keuntungan. Dari bisnis itulah, nama Sandi mencuat dan pundi-pundi rupiah dikantonginya.
Ketika itu, nama-nama lain yang muncul, misalnya, Tom Lembong dan Hary Tanoesoedibjo. Tom Lembong adalah mantan banker di Morgan Stanley, AS. Sedangkan Hary kini dikenal lewat bendera MNC, holding dari banyak perusahaan media. Sandi terlibat dalam banyak pembelian maupun refinancing perusahaan-perusahaan. Misalnya, mengakuisisi Adaro, BTPN, hingga Hotel Grand Kemang. Dari situlah, kepakan sayap bisnis Sandi melebar hingga kini.
***
Ada yang bilang, Sandi diuntungkan nama besar orang tuanya, Henk Uno dan Mien Uno. Meski bukan berlatar belakang bisnis, orang tua Sandi yang pakar kepribadian, diakui pria penggemar batik itu, sebagai pembuka jalan bagi gerak bisnisnya. Itu terkait relasi orang tuanya yang banyak. ’’Tapi, relasi orang tua hanya berperan sedikit. Yang sulit ialah meyakinkan kolega-kolega bahwa saya mampu,’’ tutur Sandi, yang semasa kuliah di AS sempat menjadi asisten laboratorium.