Penjelasan Prof Wiku soal Alur Pembuatan Vaksin
Adapun dalam uji klinis terdapat fase. Pada fase pertama, bakal vaksin diuji pada manusia dengan jumlah sampel minimal 100. Hal itu untuk memastikan keamanan bakal vaksin pada manusia, serta menilai farmakokinetika dan farmakodinamika.
Fase kedua ialah pengujian dengan jumlah sampel antara 100-500 orang. Tujuannya ialah memastikan keamanan pada manusia, sekaligus menilai efektivitasnya dan menentukan rentang dosis optimalnya.
Setelah melewati fase 2, bakal vaksin masih harus menjalani uji klinis lagi. Pada uji klinis fase 3, bakal vaksin diujicobakan pada 1.000 - 5.000 orang.
"Tujuannya ialah menilai dan memastikan keamanan, efektivitas, keuntungan yang melebihi risiko penggunaan pada populasi yang lebih besar," kata Wiku.
Setelah uji klinis fase 3 selesai, bakal vaksin harus memperoleh persetujuan dari lembaga pengawas obat dan makanan serta kesehatan. Apabila semuanya sudah berjalan dengan baik, bisa dilanjutkan dengan pembuatan vaksin dalam jumlah besar.
"Jadi ini adalah rentetan alur pengembangan vaksin mulai penelitian dasar, uji praklinis, uji klinis fase pertama, uji klinis fase kedua, uji klinis fase ketiga, kemudian persetujuan, baru produksinya," jelas Wiku.(tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: