Penularan Corona di Indonesia Terasa Semakin Dekat, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Perlukah kita meninggalkan grup Whatsapp?
Menghindari Facebook atau keluar dari 'Whatsapp group' bukanlah menjadi solusi agar tidak terlalu banyak mengetahui siapa yang tertular dan siapa yang meninggal saat pandemi COVID-19.
Seperti yang dikatakan oleh Dr Margaretha Sih Setija Utami, Dekan Fakultas Psikologi di Universitas Katolik Soegijapranata di Semarang, Jawa Tengah.
Kepada ABC Indonesia, Dr Margaretha mengatakan informasi yang didengar atau diterima justru sebaiknya diolah agar membuat kita lebih waspada terhadap penularan corona.
"Kita kemudian bisa mencari cara pencegahan agar tidak tertular, tapi kalau kemudian tertular sudah tahu harus kemana dan tahu apa yang dilakukan agar tak menulari keluarga dan tetangga," ujarnya.
"Jika kita melatih diri untuk bisa menghadapi bahaya besar, maka kecemasan akan berkurang," jelasnya.
Adinda pun sudah melakukan hal yang sama dengan terus mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, termasuk lebih banyak beraktivitas di rumah.
"Mungkin karena saya punya anxiety [kecemasan] membuat sangat berhati-hati sampai dianggap orang lain 'parno'," ujarnya.
Baca juga:
- 'Khawatir kesehatan saya': ondisi petugas kuburan di Jakarta saat pandemi COVID-19
- Keran ekonomi di Indonesia dibuka terlalu cepat, tapi bantuan untuk warga terkendala
- Masih tingginya stigma terhadap virus corona di Indonesia
- Pandemi melahirkan perempuan-perempuan Indonesia yang jadi tulang punggung keluarga