Penulis dan Pegiat Tulis Buku Kebaya Kaya Gaya, Ada Pesan Khusus
jpnn.com, JAKARTA - Lima Pegiat kebaya dan penulis berkolaborasi menulis buku Kebaya Kaya Gaya-Selaras Mengikuti Zaman untuk menambah literasi tentang kebaya di Indonesia.
Buku setebal 200 halaman ini ditulis oleh Atie Nitiasmoro, Indiah Marsaban, Rini Kusumawati, Tingka Adiati dan Elvy Yusanti.
Sebagai penggagas, Atie mengatakan buku ini sebagai wujud kegembiraan ditetapkannya Hari Kebaya Nasional oleh Presiden Jokowi melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2023.
Buku ini juga untuk mendokumentasikan kisah panjang perjuangan ratusan perempuan yang tergabung dalam berbagai komunitas mengampanyekan kebaya kembali menjadi pakaian sehari-hari perempuan Indonesia.
"Ditetapkannya Hari Kebaya Nasional bermula dari harapan para pegiat kebaya yang tak kenal lelah mengampayekan kebaya menjadi pakaian sehari-hari perempuan Indonesia sekaligus menjadi perekat persatuan nasional," ujar Atie, Senin (5/8).
Data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan Indonesia terdiri dari 1.340 suku dan sub suku serta 718 bahasa daerah.
Atie yang juga anggota Timnas Pengajuan Hari Kebaya Nasional mengungkapkan, gerakan berkebaya yang digaungkan lebih dari 10 tahun ini, tidak hanya mengingatkan untuk melestarikan budaya bangsa, tetapi juga sekaligus memberi multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.
Permintaan akan kebaya meningkat pesat pada designer dan UMKM yang sebagian besar pelakunya adalah perempuan.