Penutupan Lebak Bulus Ditunda, Ahok Kecewa
jpnn.com - Kekecewaan diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas ditundanya penutupan Terminal Lebak Bulus. Menurutnya, tak seharusnya penutupan dibatalkan karena akan menghambat pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). "Penutupan Terminal Lebak Bulus tak bisa ditunda lebih lama lagi, karena bisa membuat MRT berantakan," ketus Ahok, sapaan akrab Basuki, Selasa (7/1).
Ahok mengatakan, Terminal Lebak Bulus harus ditutup selamanya. Menurutnya, semua perusahaan otobus (PO) dan para pedagang telah menyetujui pembongkaran terminal. Nantinya, bus AKAP akan dipindahkan ke tiga terminal, yaitu Terminal Kalideres, Pulogadung, dan Kampung Rambutan.
Sementara itu, para pedagang akan direlokasi ke lokasi binaan Muria Dalam, Manggarai, Jakarta Selatan. Mereka yang masih menolak untuk dipindah, lanjutnya, adalah para calo tiket yang kehilangan mata pencaharian.
Awalnya, pembongkaran Terminal Lebak Bulus akan dilaksanakan pada Selasa dini hari tadi. Namun, karena ada beberapa negosiasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pembongkaran ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Ia pun telah menyerahkan urusan tersebut kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta akan membongkar Terminal Lebak Bulus sebagai dipo MRT. Terminal itu rencananya juga akan direvitalisasi menjadi lebih modern dengan konsep baru. Dengan konsep tersebut, lalu lintas penumpang dan bus akan dipisah sehingga tidak semrawut. "Terminal Lebak Bulus masih akan berfungsi untuk pelayanan transjakarta dan angkutan dalam kota," katanya.
Anggota DPRD DKI Jakarta Achmad Husein Alaydrus, berharap rencana penutupan terminal bisa dilakukan dengan baik tanpa kekerasan. Ia juga ingin Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi bagi para karyawan PO Bus dan pedagang di terminal yang terancam menganggur. "Penutupan harus disertai dengan win-win solusion yang baik, dan kekerasan bisa dihindari," tandasnya.
Meski penutupan Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus urung dilakukan sesuai jadwal semula yakni pada 7 Januari, namun Pemprov DKI Jakarta menegaskan tetap akan menutup terminal tersebut. Hal ini dilakukan demi pembangunan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) agar tidak mungkin tertunda kembali.
"Meski ditunda tidak akan mengganggu. Karena semuanya sudah sesuai jadwal," ujar Jokowi, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (7/1).
Ditegaskan Jokowi, penutupan tetap akan dilakukan karena pembangunan MRT tidak bisa ditunda lagi. Terkait permintaan sejumlah pihak di terminal tersebut yang menginginkan penutupan dilakukan setelah Lebaran tahun ini, ditegaskan Jokowi permintaan itu tidak akan dikabulkan. "Sudah final dan harus ditutup. Pembangunan MRT ini sudah terlambat 25 tahun. Sekali kita mundur, biayanya akan semakin mahal," kata Jokowi.
Mantan Walikota Surakarta ini pun menyayangkan kurang baiknya sosialisasi penutupan Terminal Bus AKAP Lebak Bulus sehingga masih ada sejumlah pihak yang menolak dan belum memahami rencana ini.