Penyakit Infeksi Menular Seksual di Tarakan Cukup Tinggi
Selasa, 30 Oktober 2012 – 12:04 WIB
Pun demikian, yang menjadi permasalahan saat ini, akses informasi yang begitu terbuka, sangat memungkinkan kalangan remaja menerima informasi seksual dan organ reproduksi serta hal-hal yang belum saatnya diketahui secara tak terkendali. Bila sudah tak terkendali, maka si penerima informasi, utamanya remaja akan melakukan hal yang diterimanya tadi secara tidak tepat. "Dari itu, sayang sekali kita melihat banyak tindakan asusila dilakukan saat ini, dan ada beberapa yang melibatkan remaja," ungkapnya.
Selain tindakan asusila, penerimaan informasi yang belum saatnya serta salah pemahaman, juga akan membuat remaja mudah tertular penyakit IMS atau penyakit kelamin. Dijelaskan Khairul, jika merunut penggolongan berdasarkan usia, maka hampir semua usia dapat tertular penyakit IMS. Mulai dari bayi hingga orang tua. "Kalau ditanya soal apakah ada pelajar yang pernah tertular, maybe yes, maybe no. Kita tak bisa menyebutkannya, karena ini privasi dan ada kode etik yang harus dipatuhi praktisi kesehatan," ulasnya.
"Dari itu, harusnya pengenalan edukasi seks dan organ reproduksi dimulai dari SMP dan SMA, bukan SD. Hal ini juga dapat dikroscek kepada psikolog, terkait kesiapan pelajar dari tiap tingkatan," imbuhnya. Alasan lainnya, pada usia SMP, juga bertepatan dengan waktu beranjak dewasanya seorang remaja. Karena, saat itu wanita akan memasuki masa awal menstruasi (diperkirakan antara usia 11 hingga 13 tahun), begitupula pria akan memasuki masa pubertas atau akil balik pada usia 13 tahun.(ndy)