Penyakit Kompleks, Penanganan Kanker Perlu Tim Multidisiplin
Acara ini juga mencakup seminar untuk masyarakat umum, rangkaian kompetisi terkait penanganan kanker, serta workshop mendalam mengenai terapi kanker yang komprehensif. Workshop juga akan membahas manajemen thrombosis terkait kanker (CAT), transfusi darah, peran apheresis dalam perawatan pasien kanker, serta pendekatan yang efektif dalam mengelola nyeri kanker.
"Melalui ROICAM, ISHMO berharap dapat menambah wawasan serta kompetensi dokter SpPD dan IFO dalam menghadapi kanker sebagai penyakit sistemik yang membutuhkan pendekatan komprehensif," lanjutnya.
Dalam mendukung program transformasi pelayanan rujukan dari Kementerian Kesehatan, ISHMO mendorong peran IFO dalam memberikan terapi sistemik di seluruh daerah, dengan supervisi ahli hematologi dan onkologi.
Diharapkan dengan makin banyaknya IFO yang tersebar di daerah, masyarakat tidak lagi harus bepergian jauh untuk mendapatkan terapi kanker yang berkualitas.
Sebagai bagian dari pengembangan medical tourism, pemerintah berupaya menjadikan Indonesia sebagai tujuan layanan kesehatan unggulan, termasuk untuk perawatan kanker. Hal ini memerlukan dukungan teknologi canggih, SDM yang berkualitas, serta koordinasi lintas kementerian untuk memfasilitasi perawatan kanker yang komprehensif di dalam negeri.
ISHMO juga berharap dengan adanya ROICAM, penguatan peran dokter SpPD dan IFO dalam tatalaksana kanker dapat semakin diakselerasi. Dengan dukungan teknologi genomik dan artificial intelligence, ISHMO menggarisbawahi perlunya peningkatan kualitas SDM agar siap menghadapi era kedokteran presisi.
Oleh karena itu, ROICAM mengundang para ahli untuk memberikan paparan berbasis bukti mengenai pengelolaan kanker yang berorientasi pada efektivitas, keamanan, dan efisiensi. ISHMO juga berharap pemerintah mendukung upaya ini melalui pembaruan kurikulum pendidikan kedokteran yang sejalan dengan teknologi terkini. (esy/jpnn)