Penyeludupan 6.500 Telur Penyu Digagalkan
Jumat, 21 Oktober 2011 – 09:39 WIB
Perjalanan ke perbatasan melibatkan sopir truk yang mengangkut berbagai komoditi pangan lainnya. Tiba di perbatasan dilanjutkan dengan ojek motor yang melewati penjagaan super ketat di perbatasan kedua negara. Namun, penjagaan berlapis oleh aparat kedua negara masih bisa ditembus oleh pedagang-pedagang Indonesia.
Hingga kini, kata Junaidi, operasi gabungan yang dipimpin Azmardi ini masih terus melacak dan mengembangkan penyelidikan dari pelaku-pelaku yang tertangkap. “Target utama kita adalah menangkap penampung besar yang diduga berdomisili di Pemangkat. Hanya dengan cara itu mata rantai peredaran telur penyu bisa diputuskan,” tegasnya.
Junaidi menyebut upaya ini akan dikoordinasikan dengan Balai Besar KSDA Riau agar bisa secara bersama memberantas peredaran telur penyu ini. “Kampanye penyadaran masyarakat dalam melindungi satwa langka ini juga sudah kita lakukan. Di antaranya dengan imbauan agar masyarakat tidak lagi mengonsumsi telur penyu,” pungkasnya.(*/mnk)