Penyiksa Bocah Diduga Pernah Jadi Korban Kekerasan
jpnn.com - JAKARTA - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menduga pelaku penyiksaan terhadap Adit (7), di Riau, juga pernah mengalami tindak kekerasan maupun pelecehan. Reza mendasarkan dugaannya itu dari banyak kasus kekerasan yang pernah diamati.
Adit merupakan korban kekerasan yang diduga dilakukan orang tua dan pamannya sendiri. Bocah yang ditemukan warga tergeletak di perkebunan kelapa sawit PTPN V Kabupaten Kampar, Riau itu dalam kondisi mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh.
Menurut Reza, dalam menganalisa kasus ini perlu diamati faktor anak dan faktor pelaku. Tapi jika sebatas mengamati faktor pelaku, ada temuan bahwa sebagian pelaku kekerasan maupun pelecehan terhadap anak ternyata juga punya riwayat pernah mengalami kekerasan/pelecehan.
"Jadai, dia (pelaku, red) seperti belajar bahwa cara 'mengasuh' anak memang dengan kekerasan," kata Reza kepada JPNN.com, Selasa (17/12).
Namun, alumnus Fakultas Psikologi UGM dan University of Melbourne itu menganggap sebab-musabab terjadinya kekerasan terhadap anak tak lagi penting. Sebab, justru yang penting untuk dipermasalahkan adalah warga di sekitar terjadinya kekerasan.
"Di mana orang warga sekitar? Tidak ada yang tahu? Jika tahu, mengapa tidak melapor ke polisi? Kalau mereka diam padahal tahu, mereka juga bisa diperkarakan.," kata dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian itu.
Kemudian, hak asuh atas anak itu bisa dicabut, lalu dipindahkan ke pihak lain yang lebih kompeten menjadi effective parent. "Nah, si pelaku bisa dijatuhi pidana. Jika ia adalah orngtua korban, maka ia dikenai pemberatan hukum," tegasnya.
Lalu apa cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan diri dan memulihkan psikologi Adit yang kini mengalami trauma berat? "Obati luka fisik, rehabilitasi psikis, intervensi moral eksistensialnya," cetus Reza.(fat/jpnn)