Perahu Tenggelam di Larantuka Disebabkan Kelebihan Penumpang
jpnn.com - LARANTUKA - Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Yosep Lagadoni Herin memastikan penyebab tenggelamnya perahu motor Bhakti NB 74 di Selat Gonzalo antara Pulau Flores dan Pulau Adonara, Jumat (18/4). Menurutnya, selain karena gelombang air laut yang tinggi, perahu motor tersebut juga kelebihan penumpang.
Wartawan Timor Expres (Group JPNN.com), Silverius Koten dari Larantuka melaporkan dalam keterangan persnya, Sabtu (19/4), Yosep menjelaskan bahwa perahu yang seharusnya memuat sampai 20 orang itu dipaksa memuat 92 penumpang.
"Saat kejadian gelombang air laut memang tinggi. Perahu juga kelebihan muatan," kata Yosep kepada wartawan di Larantuka.
Dari insiden itu, tujuh penumpang dinyatakan tewas. Empat orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim Basarnas. Mereka yang ditemukan tewas adalah Andreas Temolo Kleden, 2; Merlina Wangge, 32; Maria Nogo Werang, 36; suster Epifani CIJ; Dede Badin, 9; dan Ludofikus Tukan alias Ludi Pedro, 25. Seorang korban lagi bernama Adolius Tua Doken, 36, warga Lewotukan, Kabupaten Lembata.
Sedangkan empat korban yang dinyatakan hilang masing-masing Satria Token, Joe Werang, dan Fian Bethan dan Donata alias Dela Wain.
Sementara di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka dilaporkan 33 orang masih dirawat intensif dengan status rawat inap. 23 penumpang lainnya berstatus rawat jalan. Selebihnya, korban yang selamat sebagian langsung pulang ke rumahnya masing-masing sesaat setelah kejadian. (awa/jpnn)