Perampok Jakarta Hijrah ke Sumbar
Jumat, 03 September 2010 – 09:55 WIB
Polisi mencium gelagat buruk. Sejumlah petugas, utamanya personel Buser dibawah komando Kasat Reskrim AKP Basrial langsung ikut bergerak. Dengan mengendarai mobil dan sepeda motor, korps berlambang Rastra Sewakotama itu menyusul kedua pelaku secara diam-diam. Singkat cerita, ketika Chandra Ikhwan mengemudikan mobilnya menuju pusat kota, hingga menerobos kawasan Ahmad Yani atau Labuah Tangah. Kedua pelaku sudah siap untuk beraksi, sambil melihat ke kanan maupun ke kiri. Sedangkan petugas tidak mau ketinggalan pula. Mereka langsung pasang kuda-kuda, guna melakukan penyergapan, termasuk menjalankan upaya tembak ditempat, bila dibutuhkan atau kondisi terdesak.
Nah, sewaktu berada di depan toko Aneka Mesin atau depan warung kopi Kobeng, Chandra Ikhwan menghentikan laju mobik. Selanjutnya, Cicit Tuanku Imam Bonjol yang juga adik kandung pengusaha nasional Hari Ichlas Majo Lelo Sati tersebut, turun untuk sebuah keperluan. Tidak lama setelah Chandra Ikhwan meninggalkan mobil untuk sebuah keperluan, dua perampok mulai beraksi. Hanya bermodal pecahan kaca busi yang terlebih dahulu dilumat dengan air liur, mereka berhasil memecahkan kaca mobil. Kemudian menggasak uang sebanyak Rp10 juta yang berada di dalamnya plus slip pengambilan tabungan sebanyak 5 blok.
Begitu berhasil merampas uang, kedua perampok kabur dengan sepeda motor. Tapi sial bagi mereka, petugas yang standby di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) langsung menyergap. Sehingga terjadilah aksi kejar-kejaran bak film aksi di layar kaca. Dalam kesempatan tersebut perampok terdesak. Mereka berupaya melaju arah ke Nunang. Tapi belum sempat tancap gas, motor mereka sudah dihalang mobil kijang yang dikemudikan anggota Buser. Akibatnya, kedua kendaraan mengalami tabrakan hebat. Sehingga membuat pengunjung pasar maupun pengemudi kendaraan jadi terkaget-kaget.