Peran Dunia Usaha Sangat Vital dalam Mengamankan Pangan Nasional
Demikian halnya dengan bahan baku pupuk, laporan Euromonitor menyebutkan bahwa selama periode peninjauan nilai impor bahan baku pupuk Indonesia tumbuh kuat sebesar 7,4 persen dengan nilai mencapai Rp 30,2 triliun pada 2023.
Bahkan, mengalami peningkatan harga pada 2021-2022 seiring dengan belum optimalnya produksi dan prioritas pemenuhan kebutuhan dalam negeri negara-negara produsen seperti Tingkok, Kanada, Rusia, Belarusia dan Jerman.
Meski demikian, harga pupuk pada 2023 mengalami penurunan yang disebabkan oleh rendahnya permintaan akibat El Nino.
Berdasarkan Global Food Security Index 2022, Indonesia memperoleh skor yang baik dalam aspek keterjangkauan pangan, tetapi masih terdapat pekerjaan rumah dari aspek ketersediaan pangan untuk berbagai indikator seperti kecukupan pangan, penelitian dan pengembangan dan akses terhadap agro input.
Salah satu faktor yang dikhawatirkan adalah kesiapan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan produk agro input dalam skala besar.
Isu tersebut tentunya dicermati oleh pelaku bisnis agro input dalam negeri. Salah satu Perusahaan Agro Input Nasional yaitu PT Delta Giri Wacana (DGW Group) telah melakukan upaya penguatan bisnis dengan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas produksinya.
Untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor serta meningkatkan kontribusi bauran bahan baku nonimpornya, DGW Group membangun pabrik karbamasi dengan kapasitas produksi 3.300 ton per tahun di tiga tahun pertama serta meningkat hingga mencapai 7.000 ton per tahun.
"Hal ini tidak hanya memungkinkan DGW Group untuk memenuhi kebutuhan produksi internalnya bahkan juga untuk memenuhi kebutuhan pasar pestisida domestik serta membuka kesempatan untuk ekspor," kata Direktur Utama DGW Group David Yaory.