Peran Penting Apoteker Dalam Mendorong Pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau
jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran, Ardini Raksanagara, mengatakan apoteker memiliki peran kunci dalam mensosialisasikan pendekatan pengurangan risiko tembakau secara aktif.
“Apoteker harus memahami apa saja dampak dari rokok dan mengerti solusi apa yang bisa diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah melalui penerapan pendekatan pengurangan risiko bagi perokok dewasa,” kata Ardini.
Sejumlah negara maju, seperti Inggris, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan telah melakukan penelitian ilmiah yang komprehensif mengenai produk tembakau alternatif dan menerapkan pendekatan pengurangan risiko ini di negaranya.
“Seharusnya hal ini juga dilakukan di Indonesia agar para perokok dewasa mendapatkan informasi yang akurat tentang produk tembakau alternatif. Para apoteker juga memiliki peran penting di sini,” tuturnya.
Dia menambahkan apoteker bisa memberikan konsultasi kepada perokok dewasa yang ingin beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.
“Jika tidak bisa berhenti merokok, maka diperlukan perlakuan yang berbeda dengan yang ingin berhenti merokok. Yang paling baik itu memang berhenti merokok atau tidak menggunakan produk yang mengandung nikotin sama sekali. Tapi, riset sudah membuktikan jika para perokok langsung berhenti tanpa bantuan apapun, tingkat kesuksesannya hanya sekitar lima sampai tujuh persen. Sehingga kalau sulit berhenti, perokok dewasa bisa dibantu agar beralih ke produk tembakau alternatif,” jelas Ardini.
Ardini menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif terdiri dari rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, nikotin tempel, dan lainnya.
“Nah, seringkali publik menganggap bahwa rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan adalah produk yang sama. Faktanya kedua produk tersebut berbeda,” terangnya.