Perang di Marawi: Hapilon Lari, Omarkhayam Tewas, Cukong Pergi
jpnn.com, MARAWI - Kemenangan militer Filipina atas pemberontak di Kota Marawi, Lanao del Sur, tampaknya sudah di depan mata. Pihak angkatan bersenjata Filipina mengatakan mereka sedang melakukan verifikasi laporan yang menyebutkan Isnilon Hapilon meninggalkan pejuangnya di Marawi.
Selain laporan soal Hapilon, salah satu dari duo bersaudara pemimpin kelompok Maute yang menduduki Marawi, Omarkhayam disebut sudah tewas. Kini tinggal Abdullah. Sementara Mahmud Ahmad, sosok yang dikenal memberikan modal perjuangan buat Maute, juga dikabarkan telah pergi.
Sejumlah laporan tersebut didapatkan pihak militer dari warga sipil yang berhasil diselamatkan dan lewat penyadapan radio militer dari zona pertempuran.
Pemimpin dan anggota kelompok Maute yang tersisa kini dilaporkan berkelahi di antara mereka sendiri. Siapa yang ingin menyerah ke pihak berwenang, dieksekusi oleh anggota kelompok yang masih ingin bertahan.
Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, juru bicara Task Force Marawi, mengatakan belum jelas kapan Hapilon, yang dikatakan sebagai emir ISIS di Filipina, melarikan diri. "Perintah dan kontrol mereka sudah hancur," kata Herrera, seperti dikutip dari Philstar, Selasa (27/6).
Pejabat mengatakan jika informasi itu benar, perselisihan di antara para teroris menunjukkan bahwa pasukan pemerintah memenangkan pertempuran dan krisis Marawi akan segera berakhir. "Ini hanya masalah waktu sebelum kami menyelesaikan misi," kata kepala kantor urusan publik Col. Edgard Arevalo.
Arevalo dan Herrera membenarkan bahwa selain masalah kepemimpinan, para teroris dilaporkan bertengkar mengenai uang, mengurangi logistik dan pasokan yang masih mereka miliki.
Meskipun pasukan keamanan pemerintah perlahan merebut kembali Kota Marawi, AFP (TNI-nya Filipina) mengatakan ada sekitar 150 hingga 200 warga sipil yang masih tertawan oleh teroris atau terjebak di daerah yang dilanda perang.