Perang Gaza
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - TIDAK perlu sumpah: saya sudah menyiapkan tulisan tentang perang di jalur Gaza. Lalu saya baca komentar Bung Mirza Mirwan: saya mundur.
Tulisannya tentang Hamas bagus sekali. Lebih bagus dari seandainya saya jadi menulis soal Gaza.
Saya menyadari: pengetahuan saya tentang perang di Gaza sama dengan pengetahuan Anda. Sama-sama mengandalkan berita media mancanegara.
Kalau toh beda-beda tipis hanya keterlibatan emosinya.
Tulisan Pak Mirza terasa lebih bersimpati pada Palestina. Kalau saya yang menulis mungkin tidak bisa semenarik itu.
Saya tahu: tulisan yang menarik adalah yang ada campuran emosi di dalamnya. Pun saya. Tidak bisa lepas dari emosi itu.
Hanya saja karena terbiasa sebagai wartawan saya harus berusaha imbang. Pasti tidak bisa 100 persen. Setidaknya ada berusaha –dan sering gagal.
Dalam perang kali ini hati nurani tidak bisa dimungkiri: militan Palestina menyerang duluan. Tiba-tiba. Tidak disangka. Berhasil menerobos perbatasan Israel di bagian selatan