Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perang Renggut Masa Kecil Ribuan Anak

Kamis, 08 Februari 2018 – 11:57 WIB
Perang Renggut Masa Kecil Ribuan Anak - JPNN.COM
Bocah Yazidi di kamp pengungsian. Foto: Baghdad Post

jpnn.com, NEW YORK - Keceriaan dan nyawa anak-anak di wilayah konflik terenggut dengan paksa. Meski pergantian tahun masih berjalan sebulan lebih, puluhan nyawa sudah melayang.

Berdasar data Unicef, sepanjang Januari ada 83 anak-anak yang terbunuh di Iraq, Libya, Palestina, Syria, dan Yaman. Sebagian besar tewas karena bom bunuh diri dan serangan lainnya. Sisanya mati kedinginan maupun membeku saat berusaha melarikan diri.

”Anak-anak terus-menerus dibunuh dan terluka setiap harinya. Ini tidak bisa diterima,” ujar Direktur Unicef untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara Geert Cappelaere.

Dia menyebut Januari sebagai bulan yang diliputi kegelapan karena banyaknya anak-anak yang tewas.

Al Jazeera menulis bahwa dari 83 nyawa itu, sebanyak 59 di antaranya adalah anak-anak Syria yang tewas di tanah kelahirannya. Perang yang berlangsung hampir delapan tahun di negara tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda bakal berhenti.

Sangat mungkin korban jiwa di Syria terus berjatuhan, terlebih saat ini Rusia meningkatkan serangan di kantong-kantong pemberontak dan Turki ikut menyerang pasukan Kurdi.

Penduduk Syria yang melarikan diri dari konflik dengan harapan bisa menghindari perang juga bernasib tragis. Beberapa waktu lalu, 16 pengungsi Syria mati membeku saat mengungsi ke Lebanon. Empat di antaranya adalah anak-anak.

Perang di Syria yang berlangsung sejak Maret 2011 itu secara keseluruhan telah merenggut 400 ribu nyawa dan membuat 22 juta penduduk kehilangan tempat tinggal.

Keceriaan dan nyawa anak-anak di wilayah konflik terenggut dengan paksa. Meski pergantian tahun masih berjalan sebulan lebih, puluhan nyawa sudah melayang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close