Perbanyak Lokasi Parkir Diyakini Dorong Masyarakat Pindah ke Transportasi Umum
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sempat menyatakan bahwa 35 persen warga Jakarta yang naik transportasi umum. Terkait ini, PT MRT buka suara.
Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, perlu banyak hal untuk meningkatkan angka tersebut, salah satunya memperbanyak lokasi parkir (park dan ride).
Dia menyebutkan bahwa untuk menyelesaikan masalah transportasi Jakarta tidak bisa hanya satu pihak saja, seperti MRT yang baru memiliki panjang trek 16 kilometer (km).
"Tidak akan bisa, tapi sudah mulai dirasakan dimana tingkat kemacetan (menurut lembaga survei Tomtom) turun dari peringkat empat ke 10," katanya kepada Antara.
Tapi itu belum cukup. "Yang bisa kita lakukan mempercepat pembangunan jalur MRT ke Utara dan yang terbentang Timur ke Barat, peningkatan integrasi serta perbanyak lahan parkir."
Lokasi parkir yang harus diperbanyak, kata William, ialah yang terletak di luar pusat kota dengan memungkinkan integrasi dengan moda transportasi lainnya dengan MRT.
"Seiring dengan itu, di waktu tertentu pemerintah akan menaikkan harga parkir di dalam kota, sehingga di kawasan-kawasan luar pusat kota dikembangkan sebagai tempat parkir dengan maksud agar masyarakat berpindah ke transportasi publik," katanya.
Saat ini, "park and ride" yang terakses ke Stasiun MRT (belum yang dikelola swasta) ada tiga, yakni di kawasan Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati dan di antara kedua stasiun itu (south quarter), dengan tarif rata-rata Rp 5.000 untuk mobil, Rp 2.000 untuk motor dan Rp 1.000 untuk sepeda.