Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perdagangan Daging dan Sapi Diselidiki

Kamis, 07 Februari 2013 – 06:35 WIB
Perdagangan Daging dan Sapi Diselidiki - JPNN.COM

"Data yang disampaikan bukan data real, masih belum jelas. Sedangkan data tersebut menjadi acuan untuk membuat satu kebijakan keputusan kuota impor daging. Jika data salah secara otomatis keputusan yang diambil juga salah," terangnya. Ia memperkirakan dari data siap potong hanya sekitar 40 persen yang benar-benar bisa diserap.

Pada dasarnya pihaknya mendukung adanya swasembada daging sapi. Namun ada aspek-aspek yang harus dipertimbangkan misalkan harga dan kesiapan. "Estimasi yang ada pada peternak harga tinggi karena tak ada stok, tapi dalam data pemerintah produksi melimpah dan cukup, itu kan gak singkron," katanya. Ia menghimbau agar pemerintah bisa mereview kembali data yang ada secara lebih terperinci. Sehingga keputusan yang diambil tidak salah arah.

Sementara itu Ketua Asosiasi Pengimpor Sapi Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan hal yang senada. Ia berkata pemerintah terlalu terpaku dengan target swasembada daging 2014. Padahal sistem dan fakta yang ada belum siap untuk menuju ke sana. "Jangan terlalu drastis penurunannya, harus bertahap. Jangan karena kepentingan 6,4 juta peternak nasib 260 juta penduduk Indonesia jadi korban," katanya.

Ia menerangkan, harga daging sapi yang mahal tak hanya terjadi di Jakarta tapi di seluruh Indonesia. Berdasarkan pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) harga sapi di sentra-sentra produksi antara Rp 76 ribu hingga Rp 103 ribu. Misalkansaja di Semarang harga mencapai Rp 76 ribu, Jogjakarta Rp 90 ribu, Kupang Rp 82 ribu, dan Papua Rp 103 ribu.

JAKARTA - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melihat ada indikasi adanya kartel dalam perdagangan daging sapi di Indonesia. Untuk itu KPPU

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA