Peredaran Daging Celeng Ilegal Dikelola Sindikat
Menurut dia, kebanyakan pedagang sulit membedakan daging sapi asli dengan daging sapi yang sudah dioplos daging celeng lantaran bentuknya hampir sama.
Bayu menduga pasokan daging celeng atau babi hutan berasal dari Sumatera Selatan. Apalagi cukup sulit membedakan daging babi hutan dengan babi biasa.
“Kalau daging celeng, tidak akan banyak karena hasil buruan,” jelas Bayu.
Dia mengaku tak ada larangan untuk menjual daging babi. Namun, daging babi jangan dijual dengan diaku sebagai daging sapi. Yang menjadi masalah saat ini adalah penipuan daging babi dijual sebagai daging sapi.
Bayu mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil sampling daging di 70 lokasi wilayah Jabodetabek. Dari 70 lokasi, dicurigai ada 15 lokasi peredaran daging celeng oplosan.
“Dari pendalaman itu, kami menguji contoh daging sapi dari lima belas tempat. Dari 15 lokasi itu, ternyata ada satu yang terbukti bukan daging sapi,” ungkapnya.
Karena itu, Bayu meminta masyarakat tidak tergiur tawaran daging dengan harga yang murah. Sebab, harga daging babi lebih murah dari sapi. Menurutnya, harga daging babi ternak dan daging sapi masih ada perbedaan Rp 10.000-20.000 per kg. (rmo/jpnn)