Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perempuan Hamil jadi Otak Pembunuhan Keji

Sabtu, 23 Juli 2016 – 07:45 WIB
Perempuan Hamil jadi Otak Pembunuhan Keji - JPNN.COM
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS GROUP

jpnn.com - JEMBER - Demi membalas rasa sakit hati terhadap pujaan hati, Holifatul Jannah, 23, harus berurusan dengan polisi. Dia diduga menjadi dalang kematian Fauzi, 25, warga Dusun Curahcabe, Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jatim. 

Fauzi ditemukan tak bernyawa di tepi saluran irigasi Dusun Pucukan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kamis malam (21/7). Korban tewas di lokasi kejadian dengan luka bacok cukup parah di punggung dan kepala.

Semula, aksi sadis yang disaksikan langsung oleh Holifa -sapaan Holifatul Jannah- itu dikira dilakukan segerombolan penjahat yang mengincar sepeda motor korban. Saat kejadian, selain Holifa, teman Holifa yang juga bernama Fauzi, 19, warga Karangrejo, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, menjadi saksi mata. 

Holifa, pacar korban Fauzi, yang menjadi salah satu saksi kunci pembunuhan keji di Semboro langsung dicecar berbagai pertanyaan oleh polisi. Demikian juga dengan teman korban, Fauzi. 

Nah, saat melakukan interogasi terhadap Holifa itulah polisi mengendus sejumlah kejanggalan. Di antaranya, sebelum kejadian berdarah tersebut, Holifa paling getol mengajak korban berpesta miras, termasuk menggunakan uangnya untuk membeli miras.

Mengenai hal itu, saksi Fauzi juga menyatakan bahwa Holifa-lah yang mengajak saksi dan korban pesta miras lebih dahulu. 

''Saya bilang ke Holifa bahwa saya nggak punya uang. Ternyata, Holifa bilang dia punya uang Rp 50 ribu dan nyuruh saya beli alkohol di apotek, air mineral, dan bubukan sachet,'' jelas saksi Fauzi.

Lokasi pesta miras, menurut Fauzi, juga ditentukan Holifa. ''Saya tak mengetahui nama lokasi (pesta miras) itu karena belum pernah ke sana. Yang mengarahkan ke lokasi selama perjalanan itu si Holifa,'' jelas Fauzi. Yang jelas, jalannya tidak beraspal.

JEMBER - Demi membalas rasa sakit hati terhadap pujaan hati, Holifatul Jannah, 23, harus berurusan dengan polisi. Dia diduga menjadi dalang kematian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close