Perempuan Indonesia Dukung KLHK Budayakan Wawasan Lingkungan
jpnn.com, JAKARTA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 mencatat ada sekitar 69,6 juta jiwa perempuan usia sangat produktif (15-49) di Indonesia.
Para perempuan dengan usia sangat produktif ini mendukung perekonomian Indonesia di berbagai sektor, sehingga perempuan sering kali menjadi tolak ukur kemajuan sebuah komunitas.
Semakin banyak perempuan di sebuah komunitas bergerak untuk suatu yang baik, maka semakin mendukung kondisi yang baik dalam lingkungan komunitas tersebut.
Menyadari hal tersebut, KLHK mengundang sejumlah komunitas perempuan, berdiskusi tentang peranan perempuan dalam menjaga lingkungan hidup disekitar mereka.
Acara yang diselenggarakan di Jakarta (17/11) ini, mengambil tema "Perempuan, Budaya, Digitalisasi dan Lingkungan Hidup", sebagai langkah untuk menginisiasi kaum perempuan akan pentingnya memahami seluk beluk dunia digital, dan menggunakan teknologi ini menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Dalam diskusinya, Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) KLHK, menyampaikan bahwa, setiap warga negara Indonesia memiliki hak hidup yang sama, bahkan untuk hak untuk memiliki lingkungan hidup yang bersih.
"Ini semua dijamin oleh negara, tapi dalam perjalanan sebuah negara, negara perlu membangun ekonomi dan industri. Industri ini seringkali meninggalkan makna menjaga lingkungan," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia akan memiliki masa depan bila masyarakat mulai melakukan green industry atau industri yang berwawasan lingkungan, dan Indonesia dalam periode pemerintahaan saat ini telah mulai melakukan gerakan industri ramah lingkungan tersebut.