Perempuan Kini Lebih Berdaya, Berani Menggugat Cerai
Dari kacamata psikologi, kasus perceraian banyak pemicunya. Psikolog Yulia Wahyu Ningrum mengatakan, perceraian di Kota Tepian jamak diakibatkan masalah finansial, orang ketiga, hingga kekerasan.
“Untuk perekonomian, biasanya karena penghasilan istri lebih tinggi dari suami. Ada juga karena penghasilan kurang, namun tuntutan penampilan harus selalu oke untuk kebutuhan media sosial," ujar direktur Biro Psikologi Mata Hati tersebut.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Pemerintah Siapkan Anggaran Gaji PPPK dan Perangkat Desa
Tak ada yang ingin menikah berujung perceraian. Maka, ketika ingin menikah, harus benar-benar menyiapkan diri. Mulai mental, finansial, termasuk memahami karakter pasangan.
“Ketika ada masalah pun, harus diselesaikan sampai tuntas dengan kepala dingin. Jangan mengedepankan emosi,” tutupnya. (*/dar/ljkp/nyc/dns/k8)