Perempuan Muda Ini Jadi Simbol Perlawanan terhadap Raja Thailand
"Poin dari grup kami adalah untuk melindungi kerajaan dengan pengetahuan dan fakta," kata Dechgitvigrom kepada Reuters.
"Institusi kerajaan tidak memainkan peran dalam menjalankan negeri. Institusi ini memberikan dukungan moral yang merekatkan semua warga."
Thai Loyal juga menyampaikan tiga tuntutan: tidak adanya pembubaran parlemen, tindakan hukum maksimal terhadap siapa saja yang berusaha menjatuhkan kerajaan, dan perubahan konstitusi hanya bisa dilakukan lewat jalur yang sah.
"Saya ingin generasi baru menghormati negeri, agama dan monarki sama seperti yang kami lakukan, karena tanpa salah satu dari tiga unsur tersebut, negeri ini tidak akan bisa bertahan," kata Somporn Sooklert salah seorang pengunjuk rasa dari kelompok Thail Loyal.
Semua orang menunggu langkah Raja berikutnya
Sementara para pengunjuk rasa bersiap-siap ditahan menurut hukum di negeri itu, PM Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan Raja tidak memerintahkan agar ada penahanan.
Polisi mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menindak para pemimpin demo yang berlangsung 19 September, namun sampai sekarang belum melakukan dan tidak mengatakan apa pasal yang dilanggar.
PM Prayuth sudah memperingatkan bahwa Thailand akan 'terbakar api besar' bila perbedaan terus terjadi, namun sejauh ini masih mengijinkan unjuk rasa besar dilakukan dengan alasan kebebasan berpendapat.
Dia mengatakan bahwa desakan bagi adanya reformasi monarki adalah hal yang tidak bisa diterima dan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mendiskusikan hal tersebut.