Pergi ke Masjid Seperti Mau Perang, Bawa Kayu, Batu Sampai Pentungan
jpnn.com, MEDAN - Masyarakat Kota Medan khususnya di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia gelisah dengan banyaknya anjing yang berkeliaran di jalan wilayah mereka.
Anjing-anjing tersebut bukannya tak bertuan, tetapi kemungkinan sengaja dilepas oleh pemiliknya selama 24 jam di luar rumah.
Banyak warga yang khawatir dikejar bahkan digigit anjing.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Perda No.9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Lingkungan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan yang digelar Ketua Fraksi PDIP DPRD Robi Barus di Jalan Nusa Indah VII, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Minggu (11/7) sore.
“Di sini banyak sekali anjing dibiarkan lepas sama yang punya (anjing). Seringkali orang lewat digonggong, dikejar, bahkan digigit pun pernah. Padahal ada Perda soal hewan peliharaan, tetapi yang punya biasa aja, tak ada merasa bersalah,” kata warga Jalan Dahlia Raya, Hasan kepada Robi Barus di depan masyarakat yang hadir dalam kegiatan yang mematuhi prokes tersebut.
Hasan mengatakan, setiap kali dirinya ingin pergi salat subuh berjemaah di masjid, dirinya kerap kali membawa peralatan seperti batu ataupun alat-alat pemukul sebagai antisipasi bila dikejar anjing saat pergi ke masjid.
“Pergi salat subuh ke masjid seperti mau pergi perang. Saya bawa kayu, batu, pentungan, semualah saya bawa, takut dikejar anjing, apalagi digigit. Dan bukan yang mau pergi salat subuh ke masjid saja, ibu-ibu yang mau pergi ke pajak (pasar) Helvetia ini pun sering dikejar juga,” kata Hasan.
Dia menilai, tidak ada perhatian kepala lingkungan maupun kelurahan di kawasan tersebut untuk mengamankan atau mengatasi kondisi tersebut.