Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perindo Diserang Berita Hoaks, Mahyudin: Indikasi Partai Kami Makin Diperhitungkan

Kamis, 09 Maret 2023 – 21:57 WIB
Perindo Diserang Berita Hoaks, Mahyudin: Indikasi Partai Kami Makin Diperhitungkan - JPNN.COM
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo Mahyudin. Foto: Dok Mahyudin

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo menjadi korban berita bohong (hoaks) yang disebarkan oleh channel YouTube Agenda Politik.

Munculnya berita bohong itu ditanggapi santai oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo Mahyudin.

Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan ada pihak-pihak yang mulai panik terhadap simpati rakyat terhadap Perindo yang semakin meningkat.

“Sejauh ini simpati rakyat terhadap Perindo semakin meningkat, hal itu terlihat dari tren elektabilitasnya yang terus meningkat berdasarkan survei berbagai lembaga yang kredibel. Kondisi itulah membuat Perindo semakin diperhitungkan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/3023).

Mahyudin pun mengaku tidak khawatir dengan adanya berita hoaks yang disebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab terhadap Perindo dan ketua umumnya. Bahkan menurutnya, semakin besarnya berita fitnah itu dilakukan, berarti simpati rakyat terhadap Perindo sudah semakin meningkat.

“Tren elektabilitas yang terus meningkat dan penerimaan rakyat yang makin meluas terhadap Perindo, pasti membuatnya menjadi salah satu partai yang diperhitungkan dalam Pemilu 2024 nanti,” katanya.

Mahyudin meyakini, kemunculan berita-berita bohong itu tidak akan mempengaruhi simpati rakyat terhadap Perindo selama ini. Apalagi menurutnya, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dan pintar untuk memilah mana berita yang benar dan berita palsu.

“Masyarakat saat ini sudah semakin cerdas membedakan, mana berita benar dan palsu. Maka lebih baik berkompetisilah dengan sehat, tanpa memfitnah pihak lain,”pungkasnya.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo menjadi korban berita bohong (hoaks) yang disebarkan oleh channel YouTube Agenda Politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News