Peringatan BMKG Soal Bencana Hidrometeorologi, Baca Selengkapnya di Sini
jpnn.com, JAKARTA - Bencana hidrometeorologi yang diprediksi berlangsung pada Januari-Februari 2021, menjadi perhatian utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kami mengimbau pemerintah pusat dan daerah, juga masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga akhir November 2020 menunjukkan sebanyak 61 persen daerah di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.
Daerah tersebut meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan sebagian Jawa Timur.
Kemudian di sebagian besar Bali, sebagian NTB, Flores bagian utara, Kalimantan, sebagian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian barat, Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan Papua bagian utara.
Sementara itu, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level moderat.
Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar minus 1,4 derajat Celcius sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari - Maret 2021 dan kemudian akan melemah pada Mei 2021.
Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga April 2021.