Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Peringati Hari Antikorupsi Dunia, Firli Bahuri Titip Pesan untuk Segenap Masyarakat

Rabu, 16 Desember 2020 – 14:42 WIB
Peringati Hari Antikorupsi Dunia, Firli Bahuri Titip Pesan untuk Segenap Masyarakat - JPNN.COM
Ketua KPK Firli Bahuri. Foto ilustrasi: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta semua pihak agar tidak menjadikan korupsi sebagai budaya.

Menurutnya, korupsi merupakan bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara Indonesia.

Hal itu disampaikan Firli Bahuri dalam sambutannya di acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Rabu (16/12).

"Momentum peringatan Hakordia tahun 2020 mari bangun kesadaran penuh agar korupsi tidak lagi dianggap sebagai budaya, tetapi korupsi kita jadikan sebagai bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara," ungkapnya.

Lebih lanjut, Firli mengungkapkan melalui peringatan hari antikorupsi sedunia, dirinya mengajak semua pihak menyatukan tekad dan berkomitmen untuk memberantas korupsi sesuai visi KPK 2019-2023.

"Visi KPK 2019-2023 bersama masyarakat menurunkan tingkat korupsi untuk mewujudkan Indonesia maju."

"Masyarakat kami libatkan secara luas sehingga KPK menyusun strategi pemberantasan korupsi dengan tiga pendekatan," jelasnya.

Pertama yakni pendekatan pendidikan masyarakat, kedua pendekatan pencegahan, dan terakhir pendekatan penindakan.

Pendekatan itu dilakukan dengan penegakan hukum yang tegas namun tetap akuntabel, profesional, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

"Melalui pemidanaan badan rampasan harta kekayaan para pelaku korupsi pengembalian kerugian negara, sehingga diharapkan timbul rasa takut dan kesadaran akan hukum serta tidak akan melakukan korupsi," pungkasnya. (mcr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta semua pihak agar tidak menjadikan korupsi sebagai budaya.

Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News