Peringati HUT Ke-43 Arsenal, Dua Personel KRI Nanggala Diabadikan Jadi Nama Gedung
jpnn.com, MADURA - Saat memperingati HUT ke-43 Artileri Senjata Angkatan Laut (Arsenal), dua personel ABK yang gugur bersama 51 ABK KRI Nanggala-402 lainnya diabadikan sebagai nama kompleks dan nama gedung di Arsenal, Batuporon, Madura, Jawa Timur, Rabu (16/6).
Kedua personel yang juga berdinas di Arsenal itu adalah Letkol Laut (E/Anm) Whilly dan PNS Suheri.
Kedua fasilitas ini yaitu Kompleks Test Bench “Whilly” dan Gedung Torpedo yang diberi nama “Suheri”.
Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksma TNI Endarto Pantja Irianto meresmikan penggunaan nama dua personel itu yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama Tugu Monumen Kompleks Test Bench Whilly bertempat di Arsenal Batuporon, Madura.
Peresmian kedua fasilitas ini untuk mengenang jasa para prajurit yang telah gugur dalam mengemban tugas negara khususnya musibah yang dialami ABK KRI Nanggala-402 yang on Eternal Patrol di perairan Utara Laut Bali. Dua di antaranya Letkol Laut (E/Anm) Whilly, S.T dan PNS Suheri adalah personel yang berdinas di Arsenal.
Saat pelaksanaan doa bersama 40 hari tenggelamnya KRI Nanggala-402, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudho Margono juga secara simbolis telah melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan monumen KRI Nanggala-402 di Komando Armada (Koarmada) II Surabaya.
Dengan kejadian tersebut, KSAL berpesan agar para personel Arsenal tetap semangat dan selalu meningkatkan profesionalisme dalam mengawaki objek vital yang berfungsi dalam hal pemeliharaan materiel bekal kelas V amunisi, senjata dan senjata strategis TNI AL.
Danny Fortune, istri dari Letkol Laut (E/Anm) Whilly menyambut baik pembangunan fasilitas itu.