Peritel Produk Impor Keluhkan Tarif Pajak
Dia mengungkapkan, banyak perusahaan ritel branded yang mengeluhkan masalah tarif ketika melakukan impor karena banyaknya pungutan.
’’Banyak. Kalau dari teman-teman kayaknya tarif banyak ya, banyak pungutannya dan levelnya. Ada tadi berapa, di holding masalah pajak impor dan lain-lain. Yang kedua juga keluhan bahwa di Indonesia banyak sekali barang yang dianggap tidak masuk secara formal, terutama yang branded,’’ tuturnya.
Ani juga berkomitmen akan terus berkoordinasi dengan DJBC untuk menindaklanjuti keluhan tersebut.
Sebab, hambatan-hambatan itu berdampak pada adanya niat dari pelaku usaha untuk memasukkan produk dari luar negeri secara ilegal. (dee/c14/agm/jos/jpnn)