Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia
Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya sampai di Tanjung Selor pada Senin (26/2) sekitar pukul 21.00 Wita. Seharusnya menginap dulu disalah satu desa karena perjalan malam hari cukup berbahaya.
Namun dia meminta tolong kepada motoris longboat agar meneruskan perjalanan, mengingat pakaian yang dikenakan pelajar maupun barang bawaan banyak yang basah.
“Biasanya menginap, tapi kami minta tolong sama yang punya perahu supaya jalan. Jadi kita pelan-pelan saja dengan menggunakan senter sebagai penerangan,” sebutnya.
Setelah sampai, para pelajar tersebut langsung beristirahat dan keesokan harinya membersihkan rumah dan mencuci pakaian bawaan yang sudah basah, karena terkena air sepanjang perjalanan dari Loang Alango hingga Tanjung Selor.
Jadwal simulasi UNBK pada Selasa (6/3). Sebenarnya setelah simulasi itu pihaknya berencana kembali, tapi karena biaya transportasi yang cukup besar dan jika air surut longboat tidak bisa beroperasi, maka diputuskan tidak balik.
Para siswa akan tetap di ibu kota hingga ujian dilaksanakan, dengan menumpang belajar antara lain di SMAN 1 Tanjung Selor.
“Apalagi di sana (sungai Bahau) sudah banyak memakan korban. Jadi kami sementara akan belajar di SMAN 1 Tanjung Selor, kalau tidak ada ruangannya kami bisa belajar di sini (rumah). Itu tidak menyurutkan semangat kami, tetap semangat untuk anak Indonesia,” ungkapnya.
Dia berharap agar pemeirntah memberikan fasilitas sebagai penunjang pelaksanaan UNBK, agar tahun berikutnya bisa melaksanakan UNBK di Long Alango. Atau memberikan kebijakan seperti memberikan dana untuk transportasi ke Ibu Kota Kaltara.