Perkumpulan Arkeolog Ikut Paksa Gubernur DKI Anies Batalkan Formula E Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Seruan membatalkan gelaran Formula E Jakarta terus bergulir, mulai dari politisi hingga Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI).
Payung para arkeolog itu juga mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk membatalkan gelaran balap mobil jet darat bertenaga listrik itu di kawasan cagar budaya Lapangan Merdeka dan Monumen Nasional (Monas).
IAAI memfokuskan alasan penolakan mereka terhadap Formula E, pada penyelamatan situs cagar budaya Lapangan Merdeka dan Monas.
"Mendesak agar Komisi Pengarah Situs Cagar Budaya Lapangan Merdeka dan Monumen Nasional (Monas) membatalkan izin pelaksanaan balap mobil Formula E di dalam area Situs Cagar Budaya Lapangan Merdeka dan Monumen Nasional," ungkap Ketua IAAI Wiwin Djuwita Ramelan.
Wiwin menyebut pemanfaatan situs cagar budaya tersebut untuk penyelenggaraan Formula E mengenyampingkan kepatutan, sebagaimana layaknya cagar budaya yang dinilai penting sebagai lambang perjuangan bangsa Indonesia.
Menurut dia, pemanfaatan situs cagar budaya untuk ajang balap Formula E telah melanggar Undang Undang no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang mengatur setiap pemanfaatan yang berpotensi kerusakan lingkungan, wajib didahului dengan kajian dampak lingkungan.
"Mendesak agar Pemprov DKI Jakarta segera menghentikan proses pembongkaran kawasan cagar budaya Lapangan Merdeka yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih besar," ujar dia.
Namun, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara Formula E malah akan melakukan pengaspalan di kawasan cagar budaya Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada awal Maret 2020.