Perlukan Minuman Isotonik Dikonsumsi saat Cuaca Panas?
jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan mengingatkan agar kebutuhan air dalam tubuh dipenuhi demi mencegah dehidrasi. Terlebih saat menghadapi cuaca panas yang belakangan melanda Jakarta, dan beberapa daerah lainnya.
Namun, perlukah sampai meminum cairan isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat beraktivitas di luar ruangan?
"Isotonik boleh tetapi tetap harus air putih yang utama. Di saat-saat tertentu misalnya habis liputan ke luar ruangan ingin minum minuman isotonik boleh," ujar dr Alni Magdalena dari Alodokter, akhir pekan lalu.
Dr Alni mengatakan, cairan isotonik memang terasa lebih menyegarkan dan cepat terasa efeknya untuk tubuh sehingga menjadi pilihan sebagian orang.
Meski begitu, ia mengingkatkan untuk memperhatikan kadar gula dalam minuman isotonik. "Kalau kadar gulanya terlalu banyak enggak baik," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya pilih minuman yang kadar gulanya tidak berlebihan karena bisa berdampak buruk bagi tubuh, antara lain memicu munculnya timbunan lemak pada lingkar pinggang dan perut, karies gigi dan kerusakan hati.
"Sebenarnya, tidak ada batasan maksimal cairan isotonik yang disarankan pada orang sehat, karena saat berlebihan cairan akan dikeluarkan melalui urine," ujarnya.
Bagi yang mengalami gangguan ginjal, lanjut dr Alni, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan meminum cairan isotonik.