PermataBank dan Mandiri Bersinergi untuk Mempermudah Investasi Syariah
Segala situasi ketidakpastian terkait dengan Pemilu yang perlahan memudar, serta tetap positifnya outlook ekonomi Indonesia di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia, telah meningkatkan sentimen positif pada pasar keuangan Indonesia terutama pada nilai tukar rupiah yang mulai mengalami apresiasi dan pertumbuhan pasar saham yang cenderung meningkat.
Meski demikian, tantangan yang bersumber dari sisi eksternal, terutama terkait risiko ”higher-for-longer”, masih akan membatasi potensi pada pasar keuangan Indonesia, terutama pada pasar obligasi.
Pemotongan suku bunga global diprediksi akan terbuka pada paruh kedua tahun 2024 ini sehingga terdapat potensi capital gain yang bisa didapat. Kondisi yang serupa juga terlihat pada pasar keuangan syariah, yang mana selesainya Pemilu diharapkan akan dapat mendorong penurunan ketidakpastian, sehingga sentimen cenderung membaik, terutama untuk aset saham.
Faisal Rachman, Head Macroeconomic and Finance Market Research - Permata Institute Economic Research (PIER) menyampaikan outlook positif ekonomi Indonesia semakin dibutuhkan pasca-pemilu,
Sentimen positif para Investor yang membidik pasar saham Indonesia diharapkan berangsur meningkat.
Selain itu, terjadi peningkatan ketertarikan masyarakat pada investasi syariah yang menjadi katalis utama dalam pertumbuhan aset pasar modal syariah.
"Maka untuk menyempurnakan hal ini, pengalaman investor syariah harus dilengkapi kemudahan dan transparansi. Salah satu inovasinya melalui digitalisasi syariah, dimana ini akan mempermudah dan mempercepat proses pembukaan rekening RDN Syariah bagi nasabah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah,” ujar dia.
Digitalisasi RDN Syariah memanfaatkan layanan PermataAPI yang real-time dan terkoneksi secara online dengan Perusahaan Efek (PE) melalui API (Application Programming Interface) sehingga terjamin keamanannya.