Pernyataan Ketua DPR Terkait Bom Manchester
jpnn.com, JAKARTA - Duka kembali menyelimuti dunia khususnya Kota Manchester, Inggris. Sebanayak 22 orang tewas dan 59 orang lainnya luka-luka akibat ledakan bom yang mengguncang Manchester Arena, Manchester Senin 22 Mei 2017 waktu setempat.
Kejadian ini tentu adalah ancaman bagi kemanusiaan dan usaha-usaha dalam rangka menjaga keamanan dan kondusivitas global yang sedang digalakkan saat ini. Tentu saja, kita tidak bisa menerima alasan apapun di balik perilaku brutal dan keji ini. Siapapun di balik kejadian ini, mereka adalah penebar teror bagi warga dunia. Mereka adalah teroris yang menghadirkan kekhawatiran dan ketakutan bagi masyarakat.
Meskipun kita tetap menanti hasil penyelidikan aparat setempat, namun saya mengutuk segala aksi yang mengedepankan kekerasan dan mengakibatkan korban jiwa. Kejadian di Manchester dan Inggris secara umum tidak henti-hentinya membuat kita untuk meningkatkan kewaspadaan yang tinggi.
Para penebar teror yang mengancam ketentraman, kedamaian dan keamanan senantisa bisa muncul setiap saat. Karena itu, kita perlu mewaspadai berbagai potensi yang mengarah pada hal tersebut. Kita perlu meningkatkan dukungan yang penuh kepada aparat keamanan untuk bekerja dalam rangka menjaga keamanan dari segala potensi ancaman.
Dalam kesempatan ini, saya kembali mengimbau agar aksi teror seperti ini untuk tidak dikait-kaitkan dengan sentimen keagamaan, karena tidak ada agama apapun di dunia ini yang mengajarkan kekerasan, apalagi aksi terorisme untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Saya turut berduka cita atas kepedihan ini, semoga para korban mendapatkan tempat layak di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan menghadapi aksi biadab ini.
Kita juga berharap kepada seluruh masyarakat, seluruh warga negara untuk selalu bekerja sama dengan Pihak Keamanan jika menengarai adanya potensi-potensi yang bisa menimbulkan keresahan ataupun menggangu keamanan.
Kita berduka atas kejadian di Manchester, Inggris. Semoga kejadian ini mampu meningkatkan kewaspadaan kita bersama. (adv/jpnn)