Pernyataan Menohok untuk Honorer K2 yang Pilih PPPK, Sumarni: Percuma Tidur Beralas Koran di Depan Istana!
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Sulawesi Selatan Sumarni Azis mengeluarkan pernyataan menohok kepada rekan-rekannya yang memilih jadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Dia mempertanyakan dasar honorer K2 terutama guru dan tenaga kesehatan memilih PPPK sehingga melupakan perjuangan awal menjadi PNS.
Sumarni, honorer K2 tenaga administrasi di Dinas Pertanian ini mengingatkan, langkah tersebut merugikan rekan-rekannya yang lain.
Sebab, 200 ribu lebih honorer K2 tenaga teknis lainnya dan administrasi saat ini tidak punya kesempatan untuk mengikuti tes aparatur sipil negara (ASN), baik CPNS maupun PPPK.
"Kawan-kawan honorer K2 tenaga guru dan kesehatan, apa sudah bulat tekadnya memilih PPPK. Apa karena sudah bosan jadi honorer atau sudah bosan terima honor yang tidak seberapa atau karena umur," tutur Sumarni kepada JPNN.com, Rabu (2/12).
Dia meminta para honorer K2 guru dan tenaga kesehatan jangan melupakan asal perjuangan. Bahwa wadah perjuangan ini dibentuk tidak hanya oleh guru dan tenaga kesehatan tetapi tenaga teknis serta administrasi.
Mereka juga, kata Sumarni, usianya tua, menerima honor kecil. Mengapa guru dan tenaga kesehatan pilih menyelamatkan diri sendiri sehingga melupakan sumbangsih tenaga teknis administrasi.
"Ingat! Bukan hanya honorer K2 guru saja yang umurnya sudah tua tetapi tenaga teknis administrasi dan tenaga lainnya sudah berumur," ujarnya