Perpusnas Menggencarkan Program TPBIS, Hasilnya Wow!
Ketiga, akses terhadap permodalan yang kurang. Keempat adalah kultur masyarakat yang lebih banyak bertutur dibanding membaca.
Syarif juga menerangkan sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat besar.
Namun, ketika masyarakat tidak memiliki skill untuk memproduksi barang dan jasa, KUR tersebut tidak terserap maksimal. Karena itulah, peningkatan skill masyarakat ini sangat penting.
Perpustakaan kemudian bergerak di bidang ini untuk meningkatkan skill masyarakat, yaitu dengan menyediakan buku-buku ilmu terapan.
Untuk di desa, Perpusnas berharap, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa berkolaborasi dalam peningkatan skill masyarakat ini melalui buku-buku ilmu terapan yang disediakan perpustakaan.
“Sehigga masyarakat bisa dengan mudah menciptakan barang dan jasa,” imbuhnya.
Syarif melanjutkan dalam pelaksanaan program TPBIS ini, pihaknya tidak pernah memandu masyarakat untuk memilih keahlian tertentu. Perpustakaan justru menyesuaikan dengan pilihan ekonomi masyarakat yang dikehendaki sesuai dengan potensi yang ada.
“Kami akan berkontribusi untuk mengoptimalkan dengan seluruh kemampuan untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan,” ucapnya.