Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Persela Bereskan PR Sebelum Berangkat ke Markas PSS Sleman

Sabtu, 10 Agustus 2019 – 23:44 WIB
Persela Bereskan PR Sebelum Berangkat ke Markas PSS Sleman - JPNN.COM
Pelatih Persela Lamongan Nil Maizar memberi instruksi kepada para pemain. Foto: IG Persela

jpnn.com, SURABAYA - Persela Lamongan memiliki problem lambat panas. Hal itu terlihat dalam dua laga kandang terakhir. Permainan Joko Tingkir, julukan Persela baru berkembang di babak kedua. Atau dengan kata lain permainan di babak pertama tak seapik babak kedua.

Nil Maizar menyadari betul problem tersebut. Pelatih Persela itu pun ingin segera membereskan pekerjaan rumah (PR) tersebut sebelum berangkat ke markas PSS Sleman.

BACA JUGA: The Jakmania: Hello Pemain Persija, Kalian Atlet atau Model?

Sebab, jika tidak segera ditemukan solusinya, Persela bakal menghadapi masalah besar saat dijamu PSS 15 Agustus mendatang. Apalagi, Super Elang Jawa -julukan PSS- saat ini performanya sedang bagus-bagusnya.

Ya, dalam tiga laga tandang yang dijalaninya beruntun, PSS berhasil membawa pulang tujuh poin. Mereka menang di kandang Madura United dan Perseru Badak Lampung, serta sekali seri saat tandang ke markas Borneo FC.

”Ini memang PR kami. Kami akan diskusikan hal ini dengan para pemain. Kenapa permainan yang ditampilkan di babak kedua tidak muncul pada babak pertama,” kata Nil.

Di babak kedua, pressure kepada lawan begitu ketat. Para pemain Persela juga begitu menikmati permainan di babak kedua. Mereka bisa bermain dengan satu-dua sentuhan dalam jarak pendek. Di babak pertama, hal tersebut sering kali tidak tampak. Situasi itu pula yang tampak saat Persela menjamu Borneo FC dan Persib Bandung lalu.

BACA JUGA: Ratusan The Jakmania yang Kecewa Adang Bus Pemain dan Ofisial Persija Jakarta

Persela Lamongan memiliki problem lambat panas. Hal itu terlihat dalam dua laga kandang terakhir. Permainan Joko Tingkir, julukan Persela baru berkembang di babak kedua. Atau dengan kata lain permainan di babak pertama tak seapik babak kedua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News