Persembunyian WN Tiongkok Selalu Sepi, tapi Banyak Jemuran
![Persembunyian WN Tiongkok Selalu Sepi, tapi Banyak Jemuran Persembunyian WN Tiongkok Selalu Sepi, tapi Banyak Jemuran - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2018/05/03/rumah-milik-hendrik-pardede-di-perumahan-mutiara-abianbase-mengwi-badung-yang-menjadi-tempat-puluhan-wn-tiongkok-melakukan-aksi-kejahatan-siber-foto-maulana-sandijayaradar-bali.jpg)
Bedanya, kantor lurah ada di dalam kompleks perumahan, sedangkan rumah Pardede di luar pintu masuk kompleks. Wijaya menuturkan, rumah Hendrik sejak dua tahun lalu tidak terpantau siapa yang menghuninya.
Selama tujuh tahun menjadi lurah, Wijaya menyebut rumah tersebut sangat tertutup. Dia tidak pernah bertemu dengan Hendrik.
Padahal, sedikitnya sehari dua kali Wijaya melewati rumah itu. Saat pergi dan pulang kantor. Baca juga: Cara Ratusan WN Tiongkok Menyusup ke Bali demi Jadi Penjahat
Setiap Jumat, Wijaya bersama staf kelurahan juga keliling perumahan melakukan bersih-bersih lingkungan. Tapi, sekali pun Wijaya tak pernah melihat ada orang di dalam rumah.
“Kalau pun ada aktivitas hanya saat papasan ada mobil masuk atau keluar rumah. Setelah itu pintu gerbang ditutup rapat. Seolah-olah perhuninya sangat private,” tukasnya.
Menurut pria asli Keramas, Gianyar itu, rumah milik Hendrik dari luar terlihat rapi. Rumput dan tanaman yang ada di taman di atas parit rutin dipangkas.
Namun, sejak enam bulan hingga tujuh bulan lalu, rumah dengan pintu gerbang kayu itu terlihat tak terawat. Siang dan malam sering gelap seperti tidak ada aktivitas manusia.
Wijaya dan warga tidak terlalu memperhatikan rumah milik Hendrik yang ditulisi dijual/dikontrakkan.Wijaya mengira rumah tidak lagi terurus karena pemilknya sudah pindah.