Persoalan Daya Tampung di Sekolah Negeri Masih Jadi Momok Saat PPDB
jpnn.com, BATAM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) selalu diwarnai persoalan kurangnya daya tampung di sekolah negeri.
Hal ini terjadi karena animo masyarakat ke sekolah negeri cukup tinggi sementara daya tampung sekolah negeri terbatas.
"Tahun ini pun masih bermasalah. Permasalahannya peserta didik tidak seimbang dengan ruang kelas (sekolah negeri) yang ada," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Andi Agung, Kamis (2/5).
Akan tetapi, dia menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah solusi. Dari menyiapkan kemungkinan menambah Ruang Kelas Baru (RKB) maupun Unit Sekolah Baru (USB), melibatkan sekolah swasta hingga opsi double shif. "Akan dilakukan bersamaan," katanya.
Soal infrastruktur pendidikan, dia mengaku memang tidak semuanya serta merta dapat digunakan, karena butuh pembangunan, solusi ini masuk pada opsi jangka panjang. Menurutnya, RKB maupun USB dia akui beberapa wilayah memang masih kekurangan. Padahal PPDB berbasis zonasi erat kaitannya dengan ketersediaan infrastruktur tersebut.
"Sekolah, terutama SMP tidak merata, di Lubuk Baja hanya satu SMP negeri, SMP 41 Batam. Bahkan ada kelurahan yang tak ada SMP (baik swasta maupun negeri)," ungkapnya.
Dia menyampaikan, mengurai persoalan infrastruktur sekolah ini, Pemko Batam melakukan pemetaan, hingga ke depan akan ada solusi untuk mengatasinya. "Bisa saja dengan cara nambah sekolah, sampai sekarang kan SMP sampai nomor 59. Nanti bisa juga, ada SMP 60, SMP 61 dan lain-lainnya," katanya.
Untuk dua opsi lainnya, yakni pelibatan sekolah swasta dan double shift tentu akan dilakukan. Tentang opsi double shif, dia mengatakan berhadapan dengan masalah baru yakni ketersediaan guru.