Personel TNI Vs Polri Bentrok, Senator Filep Wamafma Bereaksi
jpnn.com, JAKARTA - Pasca-insiden bentrokan antara personel TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala Kopassus dan Satgas Amole Brimob Polri di Mimika, Papua pada Sabtu (27/11/2021), Senator dari Papua Barat Filep Wamafma angkat bicara.
Menurut Filep, kedua institusi tersebut harus melakukan evaluasi internal terkait bentrok TNI-Polri yang kerap terjadi.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa TNI dan Polri sering kali bentrok dalam tugas. Perulangan kejadian ini semestinya ditelaah lebih jauh latar belakangnya. Bukan karena masalahnya sepele, tetapi karena berulang. Lihat saja data berapa banyak konflik TNI-Polri dalam setahun,” kata Senator Filep, Rabu (1/12/2021).
Menurut Filep, konflik berulang antara TNI-Polri tidak dapat dianggap remeh. Dia menyebut akar masalah yang terjadi karena adanya konflik tertutup antara TNI-Polri, adanya prasangka, persepsi dan identitas sosial yang berbeda.
Politikus sekaligus akademisi Papua Barat ini yakin salah satu penyebabnya ialah kecemburuan, problem hierarki, dan dikotomi pekerjaan yang tumpang tindih di antara kedua institusi itu sehingga memudahkan konflik terjadi.
“Kedua institusi ini tugasnya menjaga marwah negara. Jangan sampai isu-isu yang beredar terkait bentrokan, dipertontonkan lagi, misalnya ada pimpinan yang kurang peduli, kecemburuan terkait kesejahteraan antarinstitusi, atau lainnya," kata Filep.
Filep menyarankan perlu evaluasi total terkait sinergisitas kedua institusi, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurut Filep, sinergisitas ini menjadi kunci agar setiap institusi menghilangkan ego sektoralnya. Bila memang ini ulah oknum tertentu, maka harus diproses hukum secara tegas.