Pertahanan Thailand Mulai Jebol setelah Sempat 100 Hari Bebas COVID-19
jpnn.com, BANGKOK - Pemerintah Thailand kembali melaporkan kasus penularan COVID-19 lokal pertama setelah tidak melaporkan pasien baru selama 100 hari.
Petugas menemukan pasien positif itu saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap beberapa tahanan baru. Pasien positif merupakan seorang pria yang belum lama ini dipenjara dan ia tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri.
Otoritas setempat bergerak cepat dengan mengisolasi sejumlah orang yang kontak erat dengan pasien berusia 37 tahun itu. Petugas juga melacak keberadaan pasien selama dua minggu terakhir, di antaranya termasuk tiga lokasi tempat pasien bekerja, penjara, dan ruang sidang.
Kasus baru itu akan memukul mundur Thailand yang telah menerima banyak pujian karena berhasil mengendalikan penularan COVID-19. Thailand masih memberlakukan aturan ketat di perbatasan sehingga menyebabkan perekonomian, yang bergantung pada sektor wisata, terpuruk.
Namun saat ini, pemerintah telah mencabut beberapa pembatasan di dalam negeri.
Pasien positif, eks DJ di sebuah klub malam, terkonfirmasi positif, Rabu (2/9), tetapi ia tidak punya riwayat berpergian ke luar negeri atau kontak erat dengan pasien positif lainnya, kata pihak lembaga permasyarakatan.
Seluruh kasus positif COVID-19 di Thailand sejak akhir Mei ditemukan pada pendatang dari luar negeri yang tengah menjalani karantina di ruang isolasi. Otoritas kesehatan setempat melaporkan 3.427 orang positif tertular COVID-19 dan 58 di antaranya meninggal dunia.
Thailand jadi negara kedua di Asia Tenggara yang kembali menemukan kasus positif COVID-19 setelah menjalani masa pembatasan yang cukup panjang. Sebelumnya, Vietnam mengumumkan kasus penularan lokal pertama pada akhir Juli 2020 setelah tidak melaporkan pasien baru selama 100 hari.