Pesan Ketua DPR Saat Peresmian Sumur Bor di Kupang

jpnn.com, KUPANG - Ketua DPR RI Setya Novanto meresmikan sumur bor beserta kelengkapan air bersih yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Peresmian ditandai dengan pembukaan kran air bersih di Gereja Syalom Airnona, Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Senin (8/5) siang.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni dan sejumlah pejabat teras Provinsi NTT serta Kota Kupang. Hadir pula Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari NTT Ibrahim Agustinus Medah, Kepala Pusat Air Baku dan Air Tanah Kementerian PUPR Amir Hamzah, Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PUPR Hari Supra Yogi, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor Ibu Merry Kolimon.

Ketua DPR RI Setya Novanto datang didampingi istri, Ibu Deisti Novanto, Anggota DPR RI Adies Kadir, serta Staf Khusus Ketua DPR RI Yahya Zaini dan Ibu Nurul Arifin.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni menyampaikan bahwa ketersediaan air bersih merupakan masalah penting di NTT. Karena itu, dirinya mewakili masyarakat NTT berterima kasih kepada Kementerian PUPR. Ia juga berterima kasih kepada Novanto atas perjuangan serta sumbangsihnya terhadap masyarakat NTT, khususnya dalam pembangunan sumur bor dan penyediaan air bersih di Bakunase, Kupang.

"Bagi masyarakat NTT, khususnya warga Bakunase, pembangunan sumur bor dan penyediaan air bersih seperti ini sungguh sangat bermanfaat, sehingga masyarakat dapat hidup layak, terhindar dari penyakit, serta hidup lebih sehat," ujar Setya Novanto.

"Kalau tubuh kita sehat, maka jiwa dan pikiran kita juga akan sehat, sehingga partisispasi dalam pembangunan juga meningkat,” lanjut Setya Novanto.

Setya Novanto memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program kerja Presiden Jokowi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Seperti halnya yang dilakukan di Bakunase dengan membangun sumur bor dan penyediaan air bersih sebagai infrastruktur dasar.

Menurut Novanto, tanpa infrastruktur yang memadai, tidak mungkin bangsa kita akan mencapai kemajuan dan kesejahteraan.