Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesan Nabi Muhammad Bergema dari Jakarta sampai Tangsel

Senin, 03 Desember 2018 – 06:33 WIB
Pesan Nabi Muhammad Bergema dari Jakarta sampai Tangsel - JPNN.COM
Peringatan Maulid Nabi Muhammad di sejumlah lokasi di Jakarta hingga Tangerang. Foto-foto: source for JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Gema selawat tak hanya terdengar dari Reuni 212 di Monas, Minggu (2/12) kemarin. Di hari yang sama, dari sejumlah lokasi di Jakarta Barat, Bekasi, Tangerang, Depok, Bekasi, hingga Tangeran Selatan, juga marak digelar peringatan Maulid Nabi Muhammad menggemakan pesan kesejukan untuk menjauhi fitnah dan caci-maki.

Semarak peringatan Maulid Nabi yang dihelat beberapa cabang Nahdlatul Ulama (NU) itu dilaksanakan di Masjid KH Asy’ari Jakarta Barat, Masjid Izzatul Islam Bekasi, Ponpes Nur Antika Tangerang, dan Yayasan Al Murodiyah As Salimiyah Depok. Selain itu di Majelis Ratib Maulid dan Talim Ittihaadus Syubban di Depok, Islamic Center Bekasi, dan Pesantren Ainur Rohman Linahdlotil Ulama Tangerang Selatan.

Pesan Nabi Muhammad Bergema dari Jakarta sampai Tangsel

“Di tiap lokasi, acara dihadiri sekitar 3.000 hingga 5.000 orang. Kegiatan tersebut diisi dengan istigasah, pembacaan surat Yasin, dan doa tolak bala dengan ceramah dari sejumlah kiai dan masyayikh,” kata Ali Sobirin dari Lembaga Tamir Masjid NU, Minggu (2/12).

Di Masjid K.H. Hasyim Asy’ary di Daan Mogot, Jakarta Barat, misalnya, Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Zahari bertindak sebagai penceramah. Dia menyampaikan pentingnya menjaga silaturahmi kebangsaan. Apalagi situasi politik sedang panas. Umat Islam justru harus bisa membuat suasana lebih adem.

“Para ulama harus jadi penengah. Jangan justru memihak salah satu kubu yang malah ikut larut dalam perpecahan. Dakwah adalah pencerah sekaligus penyejuk,” kata Kiai Zahari.

Dia menambahkan, suhu politik yang memanas membuat semua orang gampang terprovokasi. Bahkan mudah terpecah belah. “Jangan sampai setelah pulang pengajian malah benci sama tetangga. Terus terang kami prihatin, sekarang marak pengajian yang isinya cuma menjelek-jelekkan orang,” katanya.

Kegiatan maulidan yang digelar di Jakarta Barat tersebut memang bertepatan dengan Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat. Namun, Kiai Zahari menegaskan bahwa acara maulidan tersebut tak ada kaitannya dengan gerakan politik tersebut.

Peringatan maulid nabi Muhammad marak digelar di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok dan Bekasi saat Reuni 212 di Monas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News