Pesan Rusman Latief Saat Acara Bincang Santai Teras LPPM ATVI
Tahapan kelima atau tahapan terakhir, SIAP. Maksudnya siap menyelesaikan buku tersebut.
Tidak menyerah dengan berbagai halangan dan hambatan. Pokoknya siap mengelesaikan hingga terbit,” papar Rusman Latief.
Bagi dosen yang ingin menulis khusus buku ajar, Rusman menyarakan tulislah buku sesuai bidang yang diajarkan atau bidang keahlian. Dengan cara demikian akan lebih mudah menulisnya dibanding jika menulis buku yang tema kurang dimengerti dan dipahami.
“Tulislah buku sesuai bidang keahlian, dan konsisten pada bidang ilmu yang sama. Misalnya, buku tentang broadcasting. Konsistenlah pada bidang itu. Jika menulis buku tentang produksi acara televisi nondrama, buku berikut jangan menulis tentang marketing. Ini akan menyulitkan penerbit untuk mengetahui bidang keahlian kita. Akan muncul keraguan untuk menerbitkannya. Selain itu, pembaca juga akan kebingungan tentang bidang keahlian kita,” ujarnya.
Dia mengingatkan hal yang perlu mendpaat perhatian sebelum menulis adalah melakukan observasi, penelitian, pengamatan jenis buku-buku yang sudah diterbitkan. Tujuannya agar tidak menulis buku yang sama dengan buku yang sudah terbit.
Dia mengingatkan untuk menghindari menulis buku yang sama dengan buku yang sudah terbit. Jika pun harus sama bahasannya, bedakan isi dan teknik penyampaiannya.
Sebaiknya, tulislah buku yang berbeda, terutama pada isinya. Jangan menulis buku, merupakan kumpulan kutipan dari buku-buku atau hanya kumpulan pandangan ahli. Jangan buat seperti kliping.
“Beranilah menulis pendapat atau pandangan sendiri, tentunya berdasarkan padangan dari para ahli. Dengan demikian akan ada hal baru dalam buku yang ditulis anda tulis. Ini menjadi nilai lebih dari buku-buku sebelumnya,” katanya.