Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesan Sri Paus Fransiskus dan Pilkada di Indonesia

Oleh: Laurens Ikinia - Wakil Direktur Institute of Paci?c Studies Universitas Kristen Indonesia Jakarta

Senin, 23 September 2024 – 09:35 WIB
Pesan Sri Paus Fransiskus dan Pilkada di Indonesia - JPNN.COM
Wakil Direktur Institute of Pacific Studies Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Laurens Ikinia. Foto: Dokumentasi pribadi

Ensiklik Laudato si’ merupakan ajakan Bapa Suci kepada umat manusia untuk bertanggung jawab terhadap alam semesta.

Ia mengajak agar manusia tidak mengeksploitasi dan menyiksa. Manusia hendaknya menghormati alam semesta karena ia memberi tumbuh-tumbuhan dan memelihara kita selayaknya seorang ibu. Karena itu, merawat lingkungan atau alam semesta adalah panggilan yang perlu direspon dengan totalitas jiwa dan kerendahan hati

Panggilan kerasulan ini merupakan sebuah “timely call” berhubung dunia sedang mengalami berbagai ancaman natural devastation that leads to natural disasters. Peristiwa perubahan iklim ini dikenal dengan climate change. Belahan dunia lain telah dan tengah mengalami dampak buruk. Misalnya, negara-negara kepulauan di kawasan Pasi?k sedang mengalami kenaikan permukaan air laut.

Indonesia secara relatif masih terlihat baik-baik saja. Namun, beberapa pulau kecil yang masuk dalam wilayah integral dari negara kesatuan Republik Indonesia sedang mengalami kenaikan air laut. Hal itu memberikan dampak buruk pada keberlangsungan hidup rakyat di daerah pesisir atau dataran rendah. Contoh konkrit dampak buruk dari perubahan iklim adalah kota Jakarta.

Hasil penelitian Priska Marianne, mahasiswi magister Sains Perencanaan Kota Columbia University, Amerika Serikat, menyimpulkan, “Jakarta may soon be an old capital, but it will not stop sinking. This sinking city will still need to contend with mitigating ?oods and adapting to climate risks. Most importantly, it will need to ensure ecological security for the most vulnerable”

Kesimpulan penelitian di atas perlu menjadi catatan serius bagi Pemerintah Daerah Khusus Jakarta. Frase “sinking city” yang digunakan tentu menekankan bahwa kondisi geogra? kota Jakarta rentan terendam oleh naiknya air laut. Sebagaimana dilansir World Economy Forum (2019), diperkirakan akan ada sebelas kota di dunia yang akan tenggelam pada tahun 20100.

Kota-kota yang dimaksud antara lain Jakarta (Indonesia), Lagos (Nigeria), Houston (Te as), Dhaka (Bangladesh), Virginia Beach (Virginia-AS), Bangkok (Thailand), New Orleans (Louisiana-AS), Rotterdam (Belanda), Ale andria (Mesir), dan Miami (Florida-AS).

Rakyat Jakarta pasti menantikan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan memiliki kemauan politik (political will) untuk menyelamatkan kota Jakarta dari ancaman perubahan iklim ini. Masalah Jakarta merupakan masalah yang lahir dari kebijakan pemerintah sejak masa kolonial. Rancangan pembangunan yang telah diwujudnyatakan tidak akan mungkin diubah.

Paus Fransiskus untuk pertama kalinya melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia dan tiga negara sahabat, Papua New Guinea, Timor Leste, dan Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News