Petahana Diprediksi Keok di Pilgub Kaltim Versi Survei GRC
"Sebaran suara hasil survei terhadap kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim menunjukkan pengambilan data menggunakan kuisioner. Yang berisikan pertanyaan kepada responden untuk memilih salah satu pasangan calon jika Pilkada Kalimantan Timur digelar hari ini," kata Alfian.
Alfian menilai, rendahnya tingkat keterpilihan pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi dapat dikaitkan dengan peningkatan jumlah pemilih rasional, terutama di kalangan generasi Z dan milenial.
"Kelompok ini lebih cenderung menilai kinerja calon kepala daerah petahana selama masa jabatannya. Pemilih yang rasional ini menilai adanya ketidakonsistenan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab calon petahana selama lima tahun terakhi," bebernya.
"Penyebab utama rendahnya dukungan terhadap petahana meliputi kegagalan mempertahankan basis suara atau konstituen, serta kegagalan dalam mengatasi situasi pandemi," tambahnya.
Ditambahkan, dari survei GRC juga menunjukkan bahwa beberapa isu krusial mendasari pilihan calon pemilih pada 27 November 2024 yakni isu meliputi kebutuhan pokok dan infrastruktur.
"Isu-isu krusial berkaitan ekonomi 78,7 persen terkait harga bahan pokok yang mahal, keadaan ekonomi keluarga yang menurun 70,2 persen, lapangan kerja dan usaha yang minim 70,8 persen. Kemudian, infrastruktur persoalan yang harus segera diselesaikan 67,8 persen, ketersediaan pupuk subsidi 73,8 persen, kemudian biaya pendidikan yang mahal 79,6 persen," ujarnya.
Survei ini dilakukan dalam periode 12 hingga 22 September 2024 dengan metodologi yang memenuhi standar penelitian.
Pengambilan sampel dilakukan di seluruh wilayah Kalimantan Timur dengan melibatkan 1.480 responden yang memenuhi syarat sebagai pemilih, yaitu individu yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei berlangsung.