Petambak Garam Kaya Mendadak, Sekali Panen Bisa Raup Rp 300 Juta
"Di sini rata-rata dipakai daftar haji, hasil panennya. Ibu saya seandainya belum haji, juga dipakai daftar haji. Tetapi karena sudah haji. Jadi hasil panennya disimpan saja di bank dulu. Di kampung ini sekarang, banyak yang kaya mendadak," ungkapnya.
Selain itu, Wale, petambak dari Kelurahan Bori Masunggu juga melakukan hal serupa. Keuntungan hasil panen garamnya ia gunakan untuk daftar haji bagi anaknya.
"Saya sudah niatkan untuk daftar haji kalau sudah panen. Alhamdulillah panen kita sangat berlebihan. Doa dikabulkan, makanya kita pakai untuk daftar haji. Daripada membeli mobil, lebih baik digunakan untuk ibadah. Supaya lebih berkah lagi keuntungan garam," jelasnya.
Selain itu, disampaikan juga bahwa sekarang ini, pembeli garam sangat meningkat. Ia pun dibuat kewalahan karena pasokan garam juga mulai berkurang. Apalagi cuaca juga tidak mendukung.
Di gudang miliknya sudah mulai kekurangan stok. karena tiap hari banyak sekali pembeli yang datang. Sementara hasil garam juga sudah mulai terbatas pasokannya gudang yang belum habis stok.
"Garam di gudang sudah berkurang. Di sekitar sini puluhan gudang garam yang dibuat petambak. Tetapi hanya tersisa satu atau dua yang terisi. Sisanya gudang-gudang itu kosong," jelasnya. ***